Koi Shusui

Ikan koi shusui dengan desain mengesankan dari dua sisik gelap besar yang membentang dari bahu ke belakang benar-benar mengesankan. Koi shusui termasuk dalam keluarga ikan tak bersisik yang sama dengan koi doitsu dan memiliki beberapa kesamaan dengan koi-asagi.

Asal usul koi shusui

Koi-Shusui adalah ikan yang muncul relatif awal ditemukan yaitu pada tahun 1910-an, sebelum kohaku dan showa muncul. Hibrida yang menghasilkan Shusui adalah Koi-Asagi, jadi tidak mengherankan jika koi Shusui memiliki banyak ciri dari asagi yang memproduksinya.

koi shusui

Koi shusui dengan warna yang cantik

Koi Shusui adalah ikan doitsu, dan tidak memiliki sisik yang membuat desain warnanya lebih menonjol dari sebelumnya. Koi-Shusui berkualitas tinggi dikembangbiakkan di Jepang, dengan umur rata-rata 25 hingga 35 tahun. Warna utama koi-shusui adalah biru tua, kebiruan, merah dan putih susu, tetapi beberapa koi-shusui khusus juga berwarna pirus (turquoise)

Dapat dikatakan bahwa Shusui adalah ikan koi Jepang yang cukup istimewa, bahkan sangat berbeda dari varietas koi lainnya di danau. Kulit halus koi-Shusui atau doitsu koi selalu menonjolkan bercak warna di tubuhnya dan langsung menarik perhatian, sehingga menarik pandangan dari para pehobi koi.

Deskripsi rinci tentang Koi Shusui

Karena koi Shusui adalah ikan tak bersisik, ia hanya memiliki sebaris sisik di punggungnya, tidak seperti varietas koi bersisik lainnya. Dilihat dari keseluruhan tubuh koi Shusui yang bulat dan mulus, hanya memiliki dua sisik besar di sepanjang sirip punggungnya yang mirip dengan jenis doitsu.

Koi Shusui adalah termasuk keluarga doitsu

Koi-Shusui diturunkan dari jenis asagi, jadi memiliki warna biru – warna yang bisa dianggap langka dan khas pada ikan mas Jepang pada umumnya. Warna hijau berubah menjadi warna pirus yang bagus. Namun, tidak semua ikan koi-Shusui memiliki warna biru ini, biasanya hanya berwarna putih dengan sedikit rona biru khas asagi.

Warna kontras antara biru dan merah dan garis simetris besar di sepanjang bagian belakang membuat koi-Shusui menjadi salah satu yang paling mengesankan dari semua koi Jepang.

koi shusui tosai

Koi-shusui Tosai, umur di bawah 1 tahun

Pola merah di bagian belakang koi-Shusui bukanlah pola horizontal besar seperti kohaku tetapi memiliki bentuk ramping panjang yang membentang di sepanjang sisik di punggungnya. Pada saat yang sama, warna merah juga tersebar di perut bagian bawah, dua batas tubuh sirip dan pipi (penutup insang) mirip dengan asagi.

Kriteria untuk menilai  kualitas Shusui

Sama seperti koi doitsu yang hanya memiliki satu baris sisik di sebelah sirip punggung, kriteria pertama untuk menilai koi-shusui yang indah adalah kerapian (keseimbangan) dari dua baris sisiknya.

Sisik ikan koi-Shusui yang bagus harus mulus dan memanjang dari bahu ikan ke bagian bawah ekor ikan dan tidak sampai merambah bagian putih punggung ikan. Sisik shusui harus besar dan rapi, tidak sekecil sisik koi lainnya dan memiliki ciri khas warna biru tua dari galur asagi.

koi shusui yang bagus
Hi shusui

Bagian kepala harus putih bersih seperti Asagi (putih susu) agar tampil bagus. Koi-shusui dengan struktur sirip, batas bawah yang rapi dan area insang seperti asagi benar-benar cantik.

Seperti pita sirip memanjang, bercak merah pada punggung hanya terlihat indah jika simetris secara vertikal dalam arah yang sama dengan dua baris sisik dan sirip punggung. Penting juga untuk dicatat bahwa mata, hidung, serta mulut shusui tidak boleh ada warna merah, yang akan mengurangi keindahan dan nilai ikan. Mata koi-shusui sering kali besar dan bulat, membuatnya terlihat “lembut” dan lebih gesit daripada ikan koi lainnya.

Shusui
Hana Shusui

Koi shusui asli Jepang

Karena koi adalah jenis ikan mas, mereka relatif mudah berkembang biak. Namun, koi hibrida memiliki ciri yang berbeda dengan koi jepang murni, yaitu pada warna. Koi-Shusui memiliki syarat wajib yaitu pola warnanya harus simetris, tidak melenceng, sisiknya harus besar dan bening, merah darah/cabai merah atau merah jingga harus menonjol.

Koi hibrida biasanya jauh lebih murah daripada koi murni, hanya karena warnanya tidak sesuai standar. Untuk koi-shusui murni yang berkualitas, warnanya harus bebas dari bintik-bintik warna (spots), tidak pucat dan warnanya tajam.

Pembeli yang tidak memperhatikan perbedaan kemungkinan besar akan membeli koi hibrida dengan harga tinggi dari koi-shusui murni. Untuk menghindari membeli ikan koi Jepang di bawah standar, perlu hati-hati berkonsultasi dan membeli di penjual koi terkemuka di kota anda.