Kolam Ikan Minimalis – Informasi Lengkap

Kolam ikan minimalis
Kolam ikan koi dengan gaya arsitktur Jepang

KOLAM IKAN MINIMALIS YANG BAIK

Seperti apa sih kolam ikan baik itu? Apakah air kolam harus bening, sebening kristal? Apakah yang banyak tanamannya? Atau yang bagaimana? Lalu bagaimana dengan Kolam Ikan Minimalis?

HABITAT IKAN KOI

Habitat asli koi adalah di sebuah danau yang luas dengan air yang tenang. Disanalah koi dapat hidup dengan nyaman dan berkembang biak. Apakah koi juga bisa hidup dengan nyaman meskipun berada di pekarangan rumah ? Tentu saja bisa. Tapi tergantung seperti apa kondisi kolam yang ditempati koi.

Jika anda berniat ingin membangun kolam koi di rumah, hendaklah yang diutamakan adalah agar koi dapat hidup dengan nyaman dan selalu sehat. Ini adalah hal yang paling penting, sebab jika sebuah kolam hanya mengutamakan dari sisi penampilan fisiknya  saja sebagai dekorasi untuk mempercantik rumah anda, maka yang akan jadi korban adalah koi anda sendiri.

Dengan demikian bukan berarti bahwa keindahan fisik bangunan kolam itu tidak penting, namun kondisi kolam harus benar-benar di bangun sesuai dengan kebutuhan hidup koi.

KOLAM YANG BAIK

Mungkin ada yang penasaran, seperti apa sih kolam yang baik itu? Kolam yang baik tentu selain sebagai tempat hidup koi juga dapat mempercantik penampilan rumah anda bukan? Berikut ini adalah yang perlu diperhatikan :

1.Sistem Filter

Hal terpenting adalah membangun sistem flterasi kolam dengan baik dan benar. Mengapa demikian? Sebab kolam adalah bangunan buatan sebagai tempat hidup koi. Kolam Koi dibuat sedemikian rupa agar kondisi airnya menyerupai habitat asli koi.

Ini bukan masalah luas atau dalamnya kolam (meskipun diperlukan dimensi  minimal untuk sebuah kolam koi) namun yang harus diutamakan adalah bagaimana caranya agar air kolam dapat dikelola sehingga kualitasnya dapat terjaga dengan baik. Disinilah pentingnya keberadaan sistem filterasi pada kolam koi.

Sebagus apapun bentuk dan penampilan kolam anda, jika tak dilengkapi dengan sistem filter yang baik, tentu akan banyak menimbulkan permasalahan yang menyangkut kesehatan koi anda.

2. Lokasi 

Dimanakah lokasi kolam yang terbaik? Lokasi kolam yang baik dapat dipilih sesuai dengan keinginan anda sebagai pemilik rumah. Tak ada ketentuan kolam harus dibangun di dalam ruangan (indoor ponds) atau di luar ruangan (outdoor ponds). Terserah  anda saja dalam memilihnya, sebab masing-masing  memiliki kelebihan dan kekurangannya.

3. Populasi

Jumlah koi yang menghuni kolam, juga tak boleh terlalu banyak. Sebab koi perlu ruang hidup yang cukup agar  dapat tumbuh dan berkembang. Hal ini bukan berarti membatasi anda dalam memelihara koi, namun tujuannya adalah agar anda dapat memperoleh hasil terbaik dalam memelihara koi. Populasi koi yang terlalu padat, akan membebani kinerja filter kolam anda. Jika kapasitas filter tidak mencukupi, maka kualitas air akan menurun. menurunnnya kualitas air, akan berakibat buruk pada koi-koi anda.

4. Kualitas

“Lebih baik memelihara koi sedikit tapi berkualitas”.  Jadi yang diutamakan bukan kuantitas tapi kualitas. Koi yang berkualitas tentu harganya lebih tinggi jika dibandingkan dengan koi yang kualitasnya biasa-biasa saja. Mengapa? Sebab para breeder (petani koi) tidaklah mudah dalam memperoduksi koi dengan kualitas tinggi. Jadi, jika ada koi yang bagus kualitasnya, maka wajarlah jika harganya mahal.

Nah, lalu mengapa harus memelihara koi sedikit dan yang bagus kualitasnya? Yang pertama adalah faktor estetika. Koi yang bagus dengan pola dan warna yang cerah, tentu indah dipandang mata. Yang kedua adalah faktor efisiensi. Dalam memelihara koi,  waktu dan biaya perawatan  yang dibutuhkan untuk setiap ekor koi adalah sama. Oleh sebab itu, lebih baik memelihara  koi yang bagus saja dalam jumlah yang relatif sedikit.

5. Fasilitas Karantina

Ini juga fasilitas  yang wajib anda sediakan, jika anda memiliki kolam koi. Fasilitas karantina diperlukan sewaktu-waktu terutama untuk merawat koi anda yang sedang sakit, atau untuk menampung koi yang baru anda beli. Sebagus apapun kondisi kolam anda, tentu tak bisa menjamin bahwa koi anda akan tetap dalam kondisi sehat. Kadangkala, ada saja koi yang sakit bukan? Atau jika anda ingin menambah koleksi koi, maka koi harus masuk karantina terlebih dahulu sebelum masuk ke kolam utama.

6. Fenomena Air bening

Banyak yang beranggapan bahwa jika air kolam dalam keadaan bening, maka itulah kolam yang baik. Padahal sesungguhnya anggapan tersebut adalah keliru. Koi sesungguhnya tidak membutuhkan air yang bening, tapi yang nyaman bagi mereka untuk hidup.

Coba anda lihat kondisi air di habitat asli koi yaitu di sebuah danau. Air yang ada di danau tidak sepenuhnya bening, bahkan terlihat agak kehijauan, bukan? Tapi dengan air yang kehijauan itulah, koi malah dapat tumbuh dengan baik.

Membuat air kolam bening mudah saja. Ganti saja seluruh air kolam dengan air baru, pasti airnya akan bening. Tapi apakah dengan beningnya air membuat koi anda sehat dan selamat?

Air kolam yang bening sebening kristal adalah dambaan setiap pemilik kolam koi. Sebab dengan beningnya air, maka koi yang ada akan tampak indah dan penampilan kolam juga menyenangan. Namun hendaknya anda dapat memastikan bahwa beningnya air adalah sebagai hasil dari proses sistem filterasi yang baik dan benar.

Demikianlah artikel kolam ikan koi yang baik,  semoga bermanfaat.

"<yoastmark

KOLAM IKAN MINIMALIS

Memelihara ikan Koi sebaiknya di dalam kolam berukuran minimal 6 ton atau dengan dimensi panjang kolam sekitar 3 m, lebar : 2 m dengan kedalaman minimal 80 cm.  Di dalam artikel ini, yang dimaksud dengan kolam minimalis adalah kolam koi dengan kapasitas dibawah 6 ton.

Mungkin ada yang sengaja membangun kolam ikan minimalis atau karena pekarangan rumah tidak cukup luas maka memelihara ikan koi di dalam kolam minimalis boleh saja. Namun demikian, agar koi-koi yang anda pelihara dapat hidup dengan baik dan tidak mudah terserang penyakit, lakukan beberapa tips berikut ini :

1. Lokasi Kolam ikan minimalis

Kolam minimalis sebaiknya berada di dalam ruangan atau indoor. Mengapa demikian? Sebab kolam indoor relatif lebih mudah perawatannya karena terhindar dari gangguan cuaca dan lingkungan sekitar.

Kolam indoor juga relatif lebih aman dari gangguan air hijau, sebab intensitas cahaya matahari rendah. Namun demikian, karena kolam tidak terkena sinar matahari langsung, maka hal akan berpengaruh pada pertumbuhan warna dan panjang badan koi. Sebagaimana diketahui, koi juga membutuhkan sinar matahari khususnya untuk pertumbuhan warna dan perkembangan sel.

Jika kolam anda berada di luar (outdoor) dan seringkali banyak gangguan baik dari cuaca (hujan), air hijau atau gangguan lainnya maka dapat ditambahkan penutup (kanopi) sebagai cara untuk melindungi kolam koi.

2. Bentuk Kolam Ikan Minimalis

Membuat kolam ikan minimalis, sebaiknya dengan tipe formal yaitu berbentuk bulat, bujur sangkar atau persegi pajang. Kolam dengan bentuk non formal yang terdiri banyak sudut atau berkelok-kelok maka hal ini membuat perputaran air menuju filter (sirkulasi) menjadi lebih lambat dan membutuhkan sistem filter yang rumit.

3. Bottom Drain

Bottom Drain adalah lobang di dasar yang fungsinya untuk mengalirkan air kolam menuju ruang filter. Posisi bottom drain harus tepat sesuai dengan bentuk kolam, sebab hal ini sangat penting untuk menghindari penumpukan kotoran pada titik tertentu di dasar kolam yang tidak tersedot ke ruang filter.

Bagaimana cara meletakkan posisi bottom drain yang benar dapat dibaca pada artikel berikut ini :

https://network.gilakoi.com/kolam/2020/01/11/bottom-drain-filter-kolam-koi.html

4. Sistem Filterasi

Kolam koi harus dilengkapi dengan sistem filterasi agar kualitas air tetap terjaga dengan baik. Namun demikian untuk kolam minimalis, karena berukuran kecil maka sebaiknya mengutamakan sistem filter kimiawi dan perbanyak tanaman air.  Mengapa demikian?

Idealnya memang sistem Filter Biologi  yang terbaik digunakan sebab tingkat perawatannya yang rendah dan sangat efektif digunakan untuk kolam-kolam koi berukuran besar (di atas 6 ton).  Berbeda kondisinya dengan kolam minimalis, yang mana berukuran relatif kecil.

Bahkan banyak pemelihara koi yang hanya menggunakan beberapa ember kecil saja sebagai ruang filter. Untuk itulah maka sebaiknya gunakan sistem filter kimiawi saja.

Mengenai pengetahuan tentang aneka sistem filterasi kolam koi dapat dibaca pada artikel berikut ini :

Sietem filter kimiawi mengandalkan media yang berfungsi secara kimia, antara lain dengan menggunakan batu zeolite dan arang kelapa (carbon active) dll sebagai media filter.

  • Batu Zeolite

Batu Ziolite berfungsi untuk menyerap zat ammonia yang larut di dalam air kolam.  Terdapat berbagai jenis batu zeolite sebagai media filter yang mudah diperoleh di tempat penjualan ikan hias. Pilihlah batu zeolite yang berkualitas baik sebagai media filter dengan ciri-ciri warnanya lebih putih. Batu zeolite yang berkualitas harganya tentu lebih mahal.

  • Pasir Kucing (Cat Litter)

Bisa juga dengan menggunakan pasir kucing. Pasir kucing biasanya banyak dijual di toko-tokon hewan peliharaan (pet shop). Terdapat beberapa jenis bahan pasir kucing. Pilih yang terbuat dari batu zeolite dan yang tidak mengandung zat pewangi.  Jangan gunakan pasir kucing yang baunya harum, sebab zat pewangi dapat mencemari kolam koi.

Karena pasir kucing berupa butiran halus (kecil), maka sebelum digunakan, masukkan terlebih dahulu ke dalam media bag, yaitu berupa kantong kain dengan pori kasar atau yang terbuat dari plastik (jaring). Tujuannya agar tidak berceceran (berantakan) dan memudahkan dalam proses perawatan (pembersihan atau penggantian media)

Kolam ikan minimalis
Pasir Kucing (Cat Litter) dari batu zelite
Kantong Ziolite

Catatan :

Batu ziolite sebagai media filter hanya efektip digunakan dalam jangka waktu tertentu. Jika sudah jenuh maka harus diganti dengan yang baru. Biasanya dalam penggunaan normal, batu ziolite harus diganti setiap 6 bulan sekali.

Jika batu ziolite sudah jenuh dan tak segera diganti, maka zat ammonia yang telah terserap akan terlepas kembali dan justru dapat meracuni koi.

Berikut ini informasi selangkapnya perihal batu zeolite :

  • Arang Kelapa (Carbon Active)

Media filter berupa arang bisa digunakan yang fungsinya untuk menyerap racun dan bau amis (tak sedap). Gunakan arang yang terbuat dari tempurung (batok) kelapa, sebab tak mudah hancur jika dibandingkan dengan arang kayu. Arang kayu mudah terpecah (rapuh) sehingga mengotori kolam. Atau bisa juga dengan menggunakan bubuk carbon active namun harganya jauh lebih mahal. Sebelum digunakan, masukkan dulu arang kelapa ke dalam kantong-kantong agar mudah dalam perawatannya.

5.  3 Ruang Filter

Sebaiknya sediakan minimal 3 ruang filter. Mengapa harus  3 ruang?

Hal ini berkaitan dengan proses penggantian media filter. Karena media filter yang digunakan adalah dari jenis media kimiawi, maka dalam waktu tertentu harus diganti dengan yang baru. Lakukan penggantian media filter secara bertahap dan jangan pernah mengganti seluruh media filter secara sekaligus.

Untuk itulah perlunya 3 ruang filter, agar pada saat penggantian media dapat dilakukan secara bertahap. Misalnya, penggantian media pada ruang filter ke-1 pada hari ini, maka berikutnya untuk mengganti media pada ruang ke-2 minimal 2 minggu kemudian. Demikian juga untuk ruang ke-3 dengan selang waktu minimal 2 minggu. Hal ini untuk mencegah terjadinya perubahan kualitas air yang ekstrim.

6. Kapasitas Pompa 

Gunakan pompa filter dengan kapasitas yang memadai sesuai volume air kolam. Cara menghitung kapasitas pompa minimal (liter per jam) yang dibutuhkan untuk kolam minimalis mudah saja yaitu 2 x volume kolam.

Misalnya volume air kolam : 2 ton atau sekitar 2,000 liter, maka pompa filter dengan kapasitas 4.000 liter per jam.

Jika kapasitas pompa terlalu kecil, maka efektifitas proses filterasi tidak maksimal sehingga membuat air kolam tak bisa bening (jernih).

Mengapa demikian?

Sebab periode waktu perputaran air (dari kolam ke filter, lalu kembali ke kolam lagi) semakin cepat, maka semakin baik. Proses Filterasi pada prinsipnya adalah menyaring air dengan segera, agar kotoran cepat tersaring di dalam ruang filter.

Oleh sebab itulah, maka komponen utama pada proses ini adalah pompa filter yang berfungsi untuk menggerakkan atau mengalirkan air kolam.

7.  Kepadatan Ikan

Jangan jadikan kolam koi anda seperti ‘kolam cendol‘, maksudnya jangan terlalu banyak memelihara koi di dalam kolam.

Yang penting dalam memelihara ikan koi adalah kualitas, bukan kuantitasnya. Lebih baik anda merawat koi sedikit saja tapi berkualitas, sebab lebih efisien dalam pemeliharaan dan dapat membuat koi hidup sehat. Semakin banyak koi yang dipelihara, tentu membutuhkan biaya semakin besar, bukan?

8.  Pakan Secukupnya 

Koi perlu makanan sedikit saja yaitu setiap harinya yaitu 2-3 % dari berat tubuhnya. Jadi, memberi pakan berlebihan tak ada perlunya dan hanya membuang-buang biaya pakan. Koi bukannya cepat besar tapi justru banyak kotoran dan membebani kinerja sistem filterasi. Karena terlalu banyak memberi pakan (over feeding) sehingga kolam cepat keruh dan membuat koi mudah terserang penyakit.

Demikianlah semoga bermanfaat

#donibastian