Informasi ini rasanya lebih cocok untuk para breeder atau pembudidaya koi. Semua Koi Breeder pasti berharap agar koi-koi yang dihasilkannya memiliki kualitas yang baik, namun demikian untuk menghasilkan anak ikan koi yang baik, tentu ada cara-cara atau trik khusus, terutama dalam memilih pasangan induk koi.
Idealnya, pasangan induk yang digunakan adalah bahwa keduanya, baik induk betina maupun jantan, seharusnya punya kualitas yang baik sebagai indukan. Namun untuk memperoleh pasangan induk yang baik tidaklah mudah, perlu kesabaran dan biaya yang tidak murah.
Suatu hal prinsip yang harus dipahami dalam membudidayakan Koi adalah bahwa kualitas anakan koi yang dihasilkan selalu mewarisi sifat2 induknya, baik itu sifat dari induk betina maupun jantan. Sebagi contoh sederhana, jika induk betina berkualitas baik sedangkan kualitas koi pejantan kurang baik, maka hasilnya juga tidak akan maksimal.
Terkait dengan hal ini, ada pemahaman yang keliru atau salah kaprah yaitu tentang Koi F1. Banyak orang berpendapat bahwa koi F1 adalah koi anakan import yang memiliki kualitas yang hampir sama dengan koi import. Padahal seungguhnya tidaklah demikian. F1 bukanlah menunjukkan kualitas, tapi hanyalah istilah untuk menerangkan tingkat keturunan dari koi. Maksudnya F1. adalah keturunan pertama dari seekor Koi betina.
Koi F1 dari keturunan induk koi import sekalipun, belum tentu memiliki kualitas baik, jika yang digunakan sebagai pejantan tidak memiliki kualitas yang baik pula. Jadi sesungguhnya Koi F1 yang berkualitas hanya bisa diperoleh dari pasangan induk yang berkualitas.
Lalu bagaimana caranya jika ingin memperoleh keturunan dengan kualitas sesuai dengan induknya?
Meskipun koi pejantan yang digunakan adalah koi lokal, tapi jika induk betina adalah Koi asli import, maka keturunannya nanti, bisa saja memiliki kualitas yang sama dengan koi import. Berikut ini penjelasannya..
Anggaplah ada seekor induk koi asli import dengan kualitas warna dan bentuk badan yang bagus, sebut saja A dan dikawinkan dengan Koi Jantan Lokal B. Jika ingin memperoleh keturunan yang memiliki sifat yang sama dengan Koi A, maka tak akan bisa terpenuhi hanya dengan sekali pemijahan, tapi setidaknya melalui 3 kali pemijahan dengan induk yang sama namun menggunakan pejantan yang juga dari keturunan Koi A.
Untuk lebih jelasnya dapat diamati pada gambar berikut ini :
- Pada keturunan pertama (F1), kualitas anakan koi akan mewarisi sifat induknya : 50% sifat dari induk betina (A), dan 50 % sifat dari induk jantan.
- Untuk keturunan kedua (F2), kualitas anakan koi akan mewarisi sifat induk betina (A) 75% dan sifat dari induk jantan 25 %.
- Untuk keturunan ketiga (F3), kualitas anakan koi akan mewarisi seluruh sifat induk betina (A) atau dengan kata lain sifat induk betina (A) sangat-sangat dominan, jika dibandingkan dengan sifat induk jantan.
Dengan demikian, pada keturunan ketiga (F3) sebagaimana pada gambar, maka akan dihasilkan anakan koi yang berkualitas sama dengan induk koi asli import (A).
Memang, untuk memperoleh anak ikan koi lokal berkualitas import perlu ketekunan dalam melakukan pemijahan yang konsisten, yaitu dengan tetap menggunakan 1 induk koi import hingga pada proses pemijahan yang ketiga (F3)
Jika setiap tahun induk Koi dapat dipijahkan, maka setidaknya induk Koi harus tetap dipelihara selama minimal salama 3 tahun. Selain itu, anakan koi yang dihasilkan juga harus dicatat dengan baik agar nantinya dapat digunakan sebagai pejantan untuk pemijahan selanjutnya.
Namun demikian, seringkali terjadi kegagalan dalam memperoleh hasil akhir yang baik akibat proses pemijahan tidak dilakukan secara konsisten, antara lain :
- Induk Koi import (A) baru sekali dipijahkan sudah dijual karena alasan keuangan atau bisa juga karena pemeliharaan yang kurang baik maka induk Koi import (A) menjadi sakit dan mati.
- Anakan koi tidak dicatat dengan baik atau dicampur dengan keturunan lain, sehingga mengalami kesulitan untuk mencari pejantan dari hasil keturunan yang mana?.
- Seluruh hasil pemijahan dijual semuanya, tanpa ada satupun yang tersisa.
- Koi pejantan yang berkualitas baik harus dijual karena alasan keuangan.
Demikianlah semoga bermanfaat..
Doni Bastian