Menilai Kualitas Ikan Koi yang Bagus
Koi, the living jewel.. Begitulah para pecinta koi mengibaratkan indahnya ikan koi, bagaikan permata hidup. Hal ini tidaklah berlebihan, sebab koi memang memiliki daya tarik dan pesona tersendiri yang tak dimiliki oleh ikan hias lainnya. Hingga seringkali diadakan acara ‘beauty contest’ semata-mata khusus untuk menilai kecantikan koi. Para pecinta koi, punya cara tersendiri untuk menilai kualitas koi. Apa dan bagaimana cara menilai ikan koi yang bagus, berikut ini uraiannya..
Pedoman
Ada beberapa cara atau metode untuk untuk menilai kualitas koi. Namun pada prinsipnya terdapat 3 (tiga) parameter utama yang biasa digunakan. Sebagaimana di dalam sebuah acara kompetisi atau kontes koi (koi show), para juri yang bertugas memberi nilai pada koi peserta kontes, juga menetapkan pedoman sebagai acuan untuk menilai dengan pembobotan pada obyek tertentu. Hal ini semata-mata hanyalah sebagai ukuran untuk dapat menentukan nilai kualitas masing masing koi yang sedang diperlombakan.
Ketiga parameter yang digunakan dalam menilai kualitas koi adalah sbb :
1.Bentuk Badan (Body Conformation)
Hal pertama yang paling penting untuk dipertimbangkan dalam menilai ikan koi yang bagus adalah bentuk badan (body shape). Tidak seperti ikan air tawar lainnya yang pipih dan panjang karena mereka hidup pada aliran deras, tapi koi yang habitat aslinya adalah danau dengan air yang tenang, maka bentuk badan koi lebih menyerupai gulungan benang, yaitu pada bagian punggung sedikit lebih lebar dibandingkan kepalanya dan mengecil ke bagian ekor.
Karena pola dan warna koi berada pada area punggung, maka keindahan koi hanya dapat disaksikan ketika anda melihatnya dari atas. Bentuk badan koi dianggap yang paling indah dibandingkan ikan hias air tawar lainnya.
Gambar 1
“Daiya-no-Kamen (Diamond Mask)”, sebagai acuan bentuk badan koi yang ideal
Bila anda memilih koi, usahakan bentuk badannya seperti pada gambar 1. Sedikit tambahan informasi bahwa gambar 1 adalah Kohaku yang terkenal dengan nama “Daiya-no-Kamen (Diamond Mask)”. Bentuk badan koi ini, telah disepakati oleh para pakar sebagai bentuk badan koi yang paling ideal. Namun bentuk tubuh semacam ini baru akan dapat diperoleh ketika koi sudah cukup dewasa atau berumur lebih dari 3 tahun.
Biasanya, bentuk badan koi yang ideal adalah milik koi betina (female), sebab untuk koi jantan (male) bentuk badannya lebih ramping.
2.Kualitas Warna Koi (Koi Quality)
Koi yang berkualitas memiliki karakter warna yang bagus. Misalnya untuk warna merah (hi) pada Kohaku haruslah pekat dan merata dan tegas pada pinggirnya (kiwa) dan, tidak boleh ada gradasi warna. Untuk warna putih (shiroji) juga harus benar-benar putih, seputih salju.
Demikian pula untuk warna hitam (sumi) pada Sanke, Showa dll harus pekat dan mengkilat. Sebagai yang tampak pada contoh gambar 2 adalah Kohaku yang memiliki kualitas warna yang sangat baik.
Gambar 2
Loran – Grand Champion
ALL JAPAN COMBINED NISHIKIGOI (1992 dan 1990)
Koi pada gambar 2 diatas adalah Kohaku yang sangat terkenal bernama Loran atau ‘Loulan’, yang pernah tampil sebagai pemenang Grand Champion dua kali berturut-turut pada acara Kontes Koi yang sangat terkenal di Jepang yaitu All Japan Combined Nishikigoi Show pada tahun 1990 dan 1992. Koi ini mempunyai kualitas warna, merah dan putih yang sangat indah.
3.Pola (Pattern)
Parameter berikutnya adalah mengenai pola. Untuk menilai pola pada koi tergantung kepada varitasnya. Masing-masing varitas koi punya cara tersendiri untuk menilai kualitas pola. Namun pada prinsipnya, koi yang memiliki pola yang seimbang, memperoleh nilai lebih. Sebagai contoh pada varitas Kohaku yang terpenting untuk dipertimbangkan adalah keseimbangan pola (balance) sejak dari bagian kepala sampai ke ekor. Pola yang dinamis pada punggung koi juga sangat disukai, seperti tampak pada Gambar 3.
Gambar 3.
Kohaku 4 step (yondan) yang memiliki pola seimbang.
Jadi secara keseluruhan, bila anda ingin menilai koi maka dapat mengacu sesuai dengan urutan teratas sebagai hal yang diprioritaskan. Sebagaimana yang digunakan di dalam metode penilaian (penjurian) pada sebuah acara kontes koi, juga menggunakan parameter yang telah diuraikan diatas.
Selain parameter diatas, terkadang ditambahkan satu parameter lainnya yaitu untuk menilai penampilan koi, antara lain caranya berenang dan perilakunya ketika berada di dalam bak (VAT) bersama koi peserta kontes lainnya.
Setiap acara kontes koi baik lokal maupun yang bertaraf internasional, menetapkan aturan tersendiri dalam menentukan bobot pada masing-masing parameter diatas, tergantung pada panjang badan koi, sebagaimana yang terangkum pada gambar 4.
Gambar 4
Judging Standard
Sesuai tabel pada gambar 4, misalnya saja untuk kelas koi ukuran kecil yaitu 20 cm, maka parameter yang lebih mendominanasi adalah pola dan warna yaitu 70 %, sedang bentuk badan 30 %.
Sebaliknya untuk koi besar misalnya untuk ukuran besar (70 cm), maka bobot parameter yang dominan adalah bentuk badan yaitu 80 % sedangkan untuk pola dan warna hanya 20 %.
Demikianlah semoga bermanfaat.
Penulis : Doni Bastian